23 September 2008

Bahaya Sistem Bunga dan Kegiatan Spekulatif Bagi Ummat Manusia

Oleh : Alihozi

Http://Alihozi77.blogspot.Com

Sudah banyak tinta yang digoreskan oleh para ekonom baik ekonom muslim maupun non muslim yang mengingatkan bahaya system bunga dan kegiatan spekulatif , akan tetapi tidak menyurutkan sebagian manusia di muka bumi ini untuk selalu mengejar materi (harta) sebanyak-banyaknya dengan memakai system bunga dan kegiatan-kegiatan spekulatif. Seperti apa yang dikatakan oleh salah satu ekonom muslim kawakan yaitu Dr.Umar Chapra dalam buku Sistem Moneter Islam, yaitu tingginya volatilitas dari suku bunga mengakibatkan tingginya tingkat ketidakpastian dalam financial market sehingga investor tidak berani untuk melakukan investasi-investasi jangka panjang.

Akibat dari ketidakpastian ini menggiring pemberi pinjaman dan penerima pinjaman lebih mempertimbangkan investasi jangka pendek, yang pada gilirannya membuat investasi-investasi jangka pendek yang berbau spekulatif lebih menarik, sehingga masyarakat lebih senang mengambil keuntungan pada pasar- pasar komoditas,saham,valuta asing dan keuangan. Keadaan tersebut membuat pasar-pasar tersebut semakin aktif dan memanas yang merupakan salah satu penyebab ketidakstabilan ekonomi dunia saat ini.

Padahal Allah,SWT telah berfirman di dalam Al-Qur’an:

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamar,berjudi, berkorban untuk berhala,mengundi nasib dg panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan.Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” ( Al-Maidah 90)

Apa yang dikatakan oleh Dr.Umar Chapra tsb di atas sekarang ini benar-benar telah menjadi kenyataan, bila kita ikuti berita-berita di media massa dari bulan Agustus 2007 sampai dengan tanggal 18-19 September 2008 maka akan kita lihat krisis pasar keuangan yang sedang terjadi di AS saat ini yang berimbas kepada naiknya harga minyak dan komoditas yang melemahkan daya beli warga dunia (termasuk warga negara Indonesia)

© Alihozi 23 September 2008

Krisis pasar keuangan di AS yang berawal dari krisis perumahan di AS pada bulan Agustus 2007, dan krisis perumahan di AS ini berawal ketika The Fed menaikkan tingkat suku bunganya, membuat para debitor KPR harus membayar lebih banyak lagi cicilan rumahnya. Selain itu, harga rumah juga menurun pada tahun 2006-2007 di sebagian besar wilayah AS sehingga menyebabkan macetnya kredit dari para debitor dengan profil gagal bayar tinggi (subprime mortgage).

Karena mengalami kerugian di sector perumahan tsb, Wall street menggasak di bursa komoditas dan minyak. Dan aktivitas beli komoditas semakin mengganas. Sebuah aktivitas yang mengagetkan pialang dan para ekonom. Aktivitas-aktivitas spekulatif yang dilakukan Wall Street merupakan praktik judi besar-besaran ala kerah putih yang memakan korban. Korban pertamanya adalah saham-saham raksasa lembaga financial seperti Morgan Stanley, Bear Stearn, Freddi Mac dan Lehman Brothers. Lembaga-lembaga financial ini menjadi kolaps karena aktivitas spekulatif yang dilakukan Wall Street tsb. (Kompas, 19-September-2008)

Apa yang dilakukan oleh sebagian manusia di pasar keuangan (financial market) yaitu para spekulan tsb di atas, merupakan upaya untuk terus mencari keuntungan harta yang sebesar-besarnya dengan mengorbankan orang lain di seluruh dunia. Manusia tsb hanyalah orang-orang yang mengejar kebahagiaan yang semu yang tidak menyentuh hakikat kebahagiaan, menurut ilmuwan besar muslim Ibnu Rusyd kebahagiaan seorang manusia bukan terletak pada kekayaan hartanya tetapi hanya bisa dicapai dengan kesehatan jiwanya dan kesehatan jiwanya hanya bisa dicapai apabila seorang manusia itu menjalankan Al-Qur’an dan Sunnah.

Memang bisa saja seorang manusia yang mendapatkan kekayaan dengan segala cara termasuk mengorbankan orang banyak mengatakan, “Yang penting saya dan keluarga saya kaya raya , bisa hidup enak bukan urusan saya orang lain jatuh miskin dan menderita “. Manusia yang punya prinsip ini melupakan suatu hal yaitu bahwa harta itu tidak bisa dibawa mati dan anak-anak yang mewarisi kekayaannya tsb tidak bisa menolong sedikitpun ketika ia mengalami rasa sakit yang tidak terkira ketika dalam proses kematian (sakaratul maut) dan pada pengadilan akhirat nanti.

©Alihozi 23 September 2008

Banyak sudah kejadian di muka bumi ini, bukannya mendo’akan orang tuanya yang sedang mengalami sakaratul maut atau sudah meninggal, malah anak-anaknya memperebutkan harta warisannya dengan berkelahi satu sama lainnya. Kalau sudah terjadi seperti ini apakah ini yang disebut kebahagiaan, karena punya kekayaan harta yang banyak?

Padahal yang dapat meringankan proses kematian seorang manusia (sakaratul maut) dan pengadilan di akhirat nanti selain amal ibadahnya adalah do’a-do’a anak yang sholeh. Walaupun anak-anaknya sudah dibekali pendidikan tinggi dan harta yang banyak , semuanya itu akan jadi sia-sia kalau tida bisa mendo’akan orang tuanya yang sedang dalam sakaratul maut atau telah tiada.

Mungkin tulisan saya ini yang setuju adalah hanya orang-orang yang beriman kepada Allah,SWT dan kitab suci Al-Qur’an diluar itu seperti orang-orang komunis dan orang-orang kapitalis/materialis akan menertawakan saya yang menurut mereka saya hanya menakuti-nakuti dengan proses kematian dan pengadilan akhirat, itu adalah hak mereka untuk percaya atau tidak.

Yang jelas adalah kematian pasti akan datang menemui setiap manusia yang bernafas dan tidak tidak ada seorang manusiapun di kolong bumi ini yang tahu kapan ia mati dan apa yang akan terjadi setelah kematian menjemput karena belum ada manusia yang mati hidup lagi ke dunia ini. Adalah suatu hal keharusan untuk mempersiapkan segala sesuatunya (amal ibadah) untuk hidup setelah mati (akhirat). Manusia – manusia yang tidak percaya kepada hari akhirat akan menyesal nantinya begitu sadar ternyata ada hidup setelah mati (akhirat) dan kesadarannya itu datangnya sudah terlambat.

Firman Allah,SWT dalam Al-Qur’an :

Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya, dan orang kafir berkata:”Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah”(Qs:78:40.)

Wallahu’alam

Al-Faqir

© Alihozi 23 September 2008

http://Alihozi77.blogspot.com

18 September 2008

KISAH SEORANG IBU PEMIMPIN YANG BAIK HATI DI BANK SYARIAH

Oleh : Alihozi

Http://Alihozi77.blogspot.com

Firman Allah , SWT:

“Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa diantara kamu”(Al-Hujurat:13)


Pada bulan ramadhan 1429 H yang penuh berkah ini, semoga semua amal ibadah kita diterima oleh Allah, SWT dan untuk menyegarkan nuansa bulan ramadhan ini bagi rekan-rekan pembaca setia blog http://Alihozi77.blogspot.com saya akan menceritakan sebuah kisah nyata yang saya beri judul “Kisah Seorang Ibu Pemimpin Yang Baik Hati di Bank Syariah”. Semoga bisa menjadi inspirasi dan menambah semangat kita dalam mencari keridahaan Allah,SWT di dunia dan akhirat.


Pada waktu saya masih bertugas di bagian personalia salah satu cabang bank syariah tahun 2006-2007, waktu itu cabang bank syariah tempat saya bekerja dipimpin oleh seorang Ibu yang tidak hanya pintar dan bersemangat dalam memimpin suatu cabang bank syariah tetapi juga sangat baik hatinya kita panggil saja Ibu tsb dengan nama Ibu Nurul Azkia yang artinya cahaya hati yang suci (nama samaran red) . Ia tidak hanya berusaha agar kinerja cabang bank syariah menjadi bagus tetapi juga memperhatikan keadaan para karyawan bawahannya dari level officer sampai kepada level driver dan office boy, padahal tinggalnya cukup jauh yaitu di daerah bogor dan juga mempuyai keluarga dengan 2 anaknya yang salah satunya masih kecil.


Setiap hari Ibu Nurul Azkia selalu membuka pintu ruangan kerjanya untuk siapa saja yang ingin menyampaikan masalahnya dari level officer sampai dengan office boy, ia dengan senang hati akan mendengarkannya dan kalau memang ia sanggup ia akan berusaha membantu karyawan bawahannya tsb. Bila ada karyawan bawahannya yang tidak benar kerjanya atau menyimpang dari ajaran agama ia akan langsung menegurnya dengan tegas namun dengan bahasa yang santun dan lembut sehingga yang ditegurnya tidak merasa tersinggung malah akan lebih bersemangat untuk bekerja menjadi lebih giat lagi., setiap ada acara training setiap hari libur ia berusaha menghadirinya memberikan support kepada karyawan bawahannya yang hadir pada acara training tsb. Ia benar-benar setiap hari memberikan contoh kepada karyawan bawahannya dengan semangat kerja yang tinggi di bank syariah.


Ibu Nurul menganggap karyawan bawahannya bukan sebagai bawahan atau anak buah tetapi menganggap sebagai partner kerja karena ia menerapakan ajaran islam yaitu bahwa orang yang paling mulia di sisi Allah,SWT tidak dilihat dari jabatannya tetapi kepada ketaqwaannya. Menurutnya seorang office boy belum tentu derajatnya lebih rendah di sisi Allah,SWT tetapi bisa jadi office boy tsb derajatnya mulia di sisi Allah,SWT, sehingga Ibu Nurul bila menyuruh bawahannya selalu dengan kata-kata yang baik dan santun.

Firman Allah , SWT:

“Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa diantara kamu”(Al-Hujurat:13)


Yang terakhir yang paling membuat kami kagum kepada beliau adalah pada saat perhitungan pembagian bonus tahunan yang oleh manajemen perusahaan pembagian bonus tsb diberikan kepada masing-masing pimpinan cabang , Ibu Nurul Azkia lebih memikirkan karyawan bawahannya dibandingkan dengan dirinya agar karyawan bawahannya mendapatkan bonus yang lumayan besar. Kami semua karyawan cabang bank syariah mencintai Ibu Nurul karena beliau benar-benar menjadi teladan yaitu dalam memanage sebuah cabang perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip ajaran agama Islam.


Kata pepatah ada pertemuan ada juga perpisahan begitu juga kami karyawan cabang bank syariah dengan Ibu Nurul, karena prestasinya membawa cabang syariah tempat kami bekerja dari cabang yang buruk menjadi salah satu cabang terbaik oleh manajemen perusahaan Ibu Nurul sejak tahun 2007 diangkat menjadi pejabat di Kantor Pusat, walaupun begitu rasa cinta kami karyawan di kantor cabang kepada beliau sampai saat ini tidak berkurang. Hanya do’a yang bisa kami panjatkan kepada Allah,SWT semoga Ibu Nurul selalu mendapat bimbingan dan perlindungan dari Allah,SWT dalam menyelesaikan tugasnya sehari-hari, Amiin.


Jakarta 17 September 2008

Al-Faqir

Alihozi

12 September 2008

MANAJEMEN KEUANGAN ISLAMI

Oleh : Alihozi

Http://Alihozi77.blogspot.com


“…Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Luqman :34).


Pada masa sekarang ini manusia kurang sadar atau tidak mau sadar sekarang manusia pada umumnya sudah terjebak dalam perekonomian kapitalis, dan kalau hendak melepaskan diri adalah sukar dan payah sekali. Mereka ini terdiri dari golongan manusia yang memberikan hak kekuasaan (Imperialisme) kepada modal (kapitalisme), dalam arti yang tidak terbatas. Banyak sekali yang membenci dan menentang imperialisme dan kapitalisme tetapi dalam soal ekonomi ini tidak menolak atau pura – pura tidak menolak. Contohnya adalah dengan memakai salah satu alat dalam system ekonomi kapitalis yaitu system bunga (riba)


System bunga (riba) bukan dari system Islam, tetapi dari system jahiliyah baik yang dahulu ataupun kontemporer-konvensional. System bunga (riba) bukan timbul dari ajaran Wahyu yang bersumber dari Allah Taala. System bunga (riba) jelas haram, diperangi Allah Taala dan Rasul-Nya dan pendapatan yang diperoleh darinya tidak berkah dan dilaknat Allah Taala. Terbukti bahwa individu atau kelompok atau negara yang mendapat penghasilan atau membangun dengan menggunakan uang riba ternyata selalu dirundung nestapa dan duka yang tiada hentinya.


Kita tentu masih ingat waktu krisis moneter tahun 1997-1998 yang berimbas kepada krisis perbankan melanda tanah air, suku bunga perbankan mencapai 70%. Walaupun suku bunga sudah mencapai setinggi itu, tetap saja waktu itu para nasabah bank konvensional banyak yang ingin melakukan penarikan dana tabungan besar-besaran dari perbankan. Kalau pemerintah waktu itu tidak turun tangan memulihkan kepercayaan terhadap perbankan nasional dengan memberikan bantuan finansial seperti program BLBI dan program Rekapitalisasi , niscaya semua nasabah perbankan konvensional tsb tidak akan bisa menarik dananya kembali dari perbankan karena perbankan nasional waktu itu banyak yang mengalami kondisi negative spread yaitu suatu kondisi di mana pendapatan bunga dari peminjam lebih kecil daripada beban bunga yang harus dibayarkan kepada nasabah penabung.


Sekarang pada tahun 2008 ini dan tahun- tahun yang akan datang apakah krisis moneter dan krisis perbankan jilid ke dua bisa terjadi lagi di tanah air ? kemungkinan ini bisa saja terjadi , indikatornya adalah masih adanya pembayaran bunga obligasi dari APBN untuk bank-bank rekap yang mencapai Rp 45 triliun pertahunnya, beban bunga yang berat ini setiap tahunnya berimbas kepada dikuranginya berbagai macam bentuk subsidi untuk rakyat seperti subsidi BBM, dengan kenaikan harga BBM harga-harga barang dan jasa pun ikut melonjak.. Bagaimana bangsa ini akan keluar dari krisis kalau masih ada pembayaran bunga obligasi untuk bank-bank rekap?


Andaikan terjadi lagi krisis perbankan jilid ke 2, pemerintah sudah tidak lagi memberikan bantuan kepada perbankan nasional karena sudah dibentuk Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Sedangkan LPS sendiri dananya tidak sebanding dengan total asset perbankan nasional dan LPS hanya akan mengganti dana tabungan nasabah bank sampai batas nominal tertentu saja.


Allah,SWT berfirman di dalam Al-Qur’an :

“…Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Luqman :34).

Firman Allah,SWT dalam ayat lain :

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Hasyr ayat 18)


Bila melihat kenyataan dan memperhatikan firman Allah SWT di atas, kita tidak bisa memastikan apa yang akan terjadi esok, apakah krisis jilid ke 2 bisa terjadi lagi atau tidak, yang jelas adalah kita diperintahkan Allah, SWT untuk berusaha semaksimal mungkin agar kita tidak mengalami kerugian di dunia maupun di akhirat kelak.


Oleh karena itu sudah saatnya mulai sekarang kita semua bila tidak ingin rugi dunia dan akhirat, dalam memanage keuangan pribadi maupun perusahaan lebih baik tidak hanya melihat tingginya tingkat suku bunga perbankan jika kita menginvestasikan dana ke perbankan , ataupun tingginya tingkat return hasil apabila dana diinvestasikan bukan di perbankan. Tetapi lebih melihat kepada tingkat amannya yakni apakah dana yang diinvestasikan bisa ditarik kembali jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Dan tingkat aman yang ideal hanya bisa dicapai apabila kita dalam memanage keuangan memakai manajemen keuangan Islami yakni memanage keuangan yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah.


Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang mengajarkan kita bagaimana memanage keuangan secara islami itu , pada kesempatan ini saya akan memberikan beberapa contohnya saja yaitu:

1. Meninggalkan riba (system bunga) dan kembali kepada system ekonomi syariah.

(Al-Baqarah : 275-278).

2. Meninggalkan segala bentuk pemborosan harta (Al-Isra: 26-27)

3. Meninggalkan segala bentuk usaha yang batil dalam mencari penghasilan (An-Nisa :29)

4. Meninggalkan segala bentuk usaha yang spekulatif /perjudian. (Al-Maidah :90)

5. Memperbanyak amal/meninggalkan sifat kikir terhadap harta (Al-Isra-29)

Wallahu’alam

Al-Faqir

Alihozi http://Alihozi77.blogspot.com

Ada pendapat lain mengenai manajemen keuangan islami ?