25 Mei 2010

Bagaimana Seorang Pengusaha Bisa Mengajukan KPR Syariah?

By : Alihozi

Pada suatu hari ada seorang pegawai pemda yang datang menemui saya di kantor, ia meminta tolong agar adiknya seorang pedagang bisa mengajukan KPR ke Bank Syariah. Adiknya telah berdagang selama bertahun-tahun dan untung dagangnya banyak, akan tetapi karena kehidupannya yang boros s/d saat ini belum mempunyai rumah. Ia berharap dengan mengajukan KPR ke Bank Syariah Adiknya bisa memiliki sebuah rumah untuk dia dan keluarganya.

Saya bilang kepadanya bahwa seorang pengusaha seperti adiknya yang  seorang pedagang bisa mengajukan KPR ke Bank Syariah selama memang bisa melengkapi syarat-syarat pengajuan awal untuk seorang wiraswasta yang diberikan oleh Bank Syariah yaitu :

1. Mengisi Aplikasi Permohonan (Format Bank)
2. Usaha sudah berjalan minimal 2 tahun.
3. Fotocopy KTP, Kartu Keluarga dan Akta Nikah serta NPWP
4. Aspek Legalitas Usaha : SIUP, TDP dan Akta Pendirian kalau CV atau PT
5. Laporan Keuangan Usaha, Laba Rugi dan Neraca
6. Rekening Tabungan Bank 6 bulan terakhir
7. Fotocopy Sertipikat rumah yang akan dibeli
8. Fotocopy PBB dan IMB rumah yang akan dibeli

Dari ketujuh point syarat pengajuan awal tsb di atas ternyata adiknya tidak bisa memenuhi point yang ke 4 yaitu laporan keuangan usaha yang dikarenakan tingkat pendidikannya yang hanya tamatan SLTP. Oleh karena itu saya mencoba untuk mengajarkannya bagaimana cara membuat sebuah laporang keuangan usaha agar ia bisa mengajukan KPR ke Bank Syariah.

Mengapa saya melakukan hal itu karena dari hasil peninjauan , usaha yang dijalankan pedagang tsb cukup bagus (Fiesiable) dan bisa untuk membayar angsuran KPR ke Bank Syariah setiap bulannya. Setelah ia berhasil membuat laporan keuangan usahanya, barulah saya proses aplikasi pengajuan KPR ke Bank Syariah. Dalam kurun waktu tidak s/d 1 bulan aplikasinya sudah disetujui dan sekarang sudah bisa memiliki rumah yang diidam-idamkannya selama ini.

Dari cerita di atas banyak sebenarnya pengusaha/wiraswasta yang usahanya bagus , bisa mengajukan KPR Syariah, akan tetapi karena tidak bisa membuat laporan keuangan dan juga mutasi keuangan usahanya tidak lewat bank maka pengusaha tsb tidak bisa mengajukan KPR ke Bank Syariah. Oleh karena itu kalau ANDA seorang Pengusaha/wiraswasta ingin mengajukan KPR ke Bank Syariah dan disetujui. Cobalah untuk mulai rutin setiap bulan bertransaksi keuangan (menabung dan mengambil uang) dengan bank syariah dan juga mencatat hasil penjualan usaha dan biaya usaha ANDA setiap bulannya di sebuah buku catatan.

Selamat Mengajukan KPR ke Bank Syariah,
Salam

Alihozi http://alihozi77.blogspot.com
Praktisi Bank Muamalat Indonesia SMS Hp:0812-1249-001 atau email ali.hozi@yahoo.co.id

24 Mei 2010

Team Audit Sharia Compliance di Bank Syariah


By : Alihozi

Kita sudah mengetahui bersama bahwa kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) di Industri perbankan syariah diperkirakan bisa mencapai angka 20.000 orang, suatu angka yang banyak sekali tentunya untuk menyerap tenaga kerja di tanah air di saat sulitnya memperoleh lapangan pekerjaan. Untuk memenuhi SDM sebanyak itu tidaklah mungkin dipenuhi hanya mengandalkan dari SDM Bank Syariah yang telah ada. 

Bank Syariah harus mempunyai strategi khusus untuk memenuhi SDM tsb, seperti yang telah sering dilakukan saat ini dengan merekrut karyawan baru dari lulusan-lulusan perguruan tinggi semua jurusan disipilin ilmu atau merekrut karyawan dari bank konvensional yang ingin hijrah bekerja dari Bank Konvensional ke Bank Syariah, lalu oleh Bank Syariah diberikan pendidikan beberapa bulan mengenai konsep dan tekhnis perbankan syariah.

Yang menjadi pertanyaan sekarang, Apakah karyawan yang sudah direkrut tsb yang telah diberikan training konsep dan tekhnis perbankan syariah hanya beberapa bulan saja  benar-benar sudah mempengaruhi pola fikir mereka sehingga dalam prakteknya tidak menyimpang dari konsep Bank Syariah yang sebenarnya seperti :
  1. Para karyawan bank syariah tsb benar – benar tidak lagi memakai sub system kapitalisme yaitu seperti system bunga bank baik pada saat akad awal penyaluran pembiayaan maupun pada saat akad restrukturisasi dan reschedule pembiayaan bermasalah.
  2. Para karyawan bank syariah tsb tidak meminta komisi untuk pencairan suatu pembiayaan di Bank Syariah. 

Memang di dalam Bank Syariah itu mempunyai Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang mengawasi Bank Syariah tsb agar tidak menyimpang dari konsep perbankan syariah, tetapi apakah DPS itu yang anggotanya berjumlah paling banyak 3-5 orang bisa mengawasi ribuan karyawan bank syariah ? 

Oleh karena itu diperlukan  adanya sebuah Team Audit Sharia Compliance di setiap Bank Syariah yang tugasnya membantu kerja para Dewan Pengawas Syariah untuk mengawasi jalannya praktek-praktek di Bank Syariah agar tidak terjadi penyimpangan dari konsep Bank Syariah yang sebenarnya.

 Team Audit Sharia Compliance melakukan audit terhadap seluruh bentuk – bentuk akad yang ada di bank syariah secara rutin ,  baik apakah  akad yang kaitannya dengan penyaluran pembiayaan maupun akad penyelesaian pembiayaan bermasalah di seluruh cabang-cabang Bank Syariah tsb. Setelah itu menyampaikan hasilnya ke Dewan Pengawas Syariah yang ada di Bank Syariah tsb untuk ditindaklanjuti.

Dengan adanya Team Audit Sharia Compliance kinerja Dewan Pengawas Syariah di setiap Bank Syariah dalam menjalankan fungsi pengawasan akan menjadi lebih efektif. Karena pengawasan yang berjalan efektif tsb setiap praktisi Bank Syariah berusaha untuk tidak melakukan penyimpangan terhadap konsep Bank Syariah.

Dan terakhir tentu saja  dengan meningkatnya efektifitas kerja Dewan Pengawas Syariah, kepercayaan masyarakat khususnya Umat Islam terhadap praktek Bank Syariah di tanah air akan terus  terjaga dan bertambah dengan mengatakan “Bahwa Bank Syariah tidak hanya mementingkan sisi keuntungan bisnisnya saja tapi juga benar – benar memperhatikan sisi Hukum Syariahnya.”

Salam Ukhuwah


SMS Hp: 0812-1249-001 email ali.hozi@yahoo.co.id

13 Mei 2010

Tips-Tips Mengajukan KPR Syariah Untuk Rumah Idaman Keluarga


By : Alihozi


Memiliki sebuah rumah merupakan idaman setiap keluarga baik untuk tempat tinggal ataupun untuk bisnis property. Namun karena keberadaan lahan yang semakin menjadi rebutan belakangan ini khususnya di kota-kota besar seperti Jabotabek. Juga manusia yang terus bertambah sementara area lahan tetap. Bisa dipastikan harganya akan naik dari tahun ke tahun.

Sehingga setiap keluarga yang menabung untuk membeli rumah seringkali terjadi tabungannya tidak pernah cukup untuk membeli sebuah rumah karena harga rumah yang selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. Kecuali kalau keluarga tsb memang mempunyai banyak uang untuk membeli sebuah rumah tsb secara cash tanpa harus menabung terlebih dahulu.

Oleh karena itu banyak keluarga yang memilih untuk mengajukan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) baik melalui Bank Konvensional ataupun Bank Syariah. Dengan KPR sebuah keluarga bisa memiliki sebuah rumah tanpa harus menunggu tabungannya cukup untuk membeli rumah, tabungannya bisa untuk membayar DP (Uang Muka) dan biaya akad KPR.

Karena saya (penulis) sekarang ini sebagai praktisi bank syariah, berikut ini saya ingin sharing knowledge bagaimana sih Tips-tipsnya mengajukan KPR Syariah agar pengajuan KPR ke bank syariah disetujui dan juga agar rumah yang dibeli tsb cocok buat keluarga dan menguntungkan secara finansial di masa yang akan datang. Berikut Tips-tipsnya :

1. Jangan Terburu-buru dalam Memilih Rumah,  Sediakan Waktu Yang Cukup.
Setiap keluarga yang ingin memilih rumah melalui KPR Syariah haruslah mempunyai waktu yang cukup untuk memilih rumah, sesuaikan dengan kriteria yang diinginkan oleh KPR Bank Syariah. Seringkali karena terburu-buru sebuah keluarga tidak lagi memperhatikan kondisi dan lokasi rumah tsb , diajukan ke bank syariah dan ditolak.

2. Perhatikan Kebutuhan Luas Rumah jangan sampai Mubazir.
Setiap keluarga yang ingin memilih rumah melalui KPR Syariah untuk tempat tinggal, haruslah memperhatikan kebutuhan luas rumah yang akan dibeli. Berapa kamar yang dibutuhkan untuk anggota keluarga , jangan sampai mubazir karena dalam ajaran Islam memiliki rumah tidak boleh banyak kamar yang kosong. Selain itu juga akan menambah besar biaya yang harus dikeluarkan kalau rumah yang dibeli terlalu besar.

3.Menghitung Plafond KPR Syariah yang sesuai dg Pendapatan Anda
Sebelum memilih berapa besar nominal KPR Syariah yang akan Anda ajukan , anda harus menghitung terlebih dahulu berapa besar plafond KPR Syariah yang akan Anda dapatkan sesuai dengan pendapatan Anda setiap bulan, apakah dari gaji tetap ataupun penghasilan dari usaha Anda.

Dan biasanya Bank Syariah menganut kaidah angsuran tidak boleh lebih dari 35%-40% dari total pendapatan Anda (take home pay). Tanyakan ke marketing bank syariah kalau pendapatan sekian , akan mendapatkan berapa besar plafond KPR Syariah  dan dengan jangka waktu berapa lama?

4.Anggaran Dana
Masalah anggaran dana seringkali menjadi kendala bagi setiap keluarga yang ingin mengambil KPR Syariah, karena kurang pengetahuan tentang masalah menghitung berapa dana yang harus disiapkan dalam mengambil KPR Syariah  Sebenarnya baik mengambil KPR Bank Syariah maupun Bank Konvensional besarannya dana yang harus disiapkan tidak jauh berbeda, 

Anggaran dana biasanya yang harus disiapkan adalah untuk membayar biaya-biaya sbb :
1.Biaya Adm dan Provisi
2.Biaya Asuransi Jiwa dan Kebakaran
3.Biaya Survei
4.Biaya Akad Notaris
5.Biaya AJB dan Biaya Balik Nama
6.Pajak BPHTB yang harus disetor ke kas negara.

Diskusikan dengan marketing bank syariah semua besaran biaya tsb dan juga dalam menghitung plafond KPR Syariah , tidak usah sungkan untuk bertanya, saya yakin mereka akan menjawab dengan senang hati.

4. Lokasi Rumah
Setelah mempersiapkan keempat hal tsb di atas barulah Anda bisa memilih lokasi rumah yang sesuai dengan Kebutuhan Anda , Plafond KPR Syariah Anda dan juga sesuai dengan Anggaran Dana Anda.   Untuk memilih lokasi rumah dengan cepat, tepat dan menghemat waktu dan saya ada beberapa tips yaitu :
1.Melihat iklan perumahan di surat kabar
2.Mengunjungi pameran – pameran rumah seperti REI Expo.
3.Memanfaatkan bantuan broker-broker property
4.Bertanya dengan pihak marketing bank syariah, karena biasanya mereka mempunyai kenalan relasi developer perumahan.

5.Legalitas
Tips yang terakhir dalam  mengajukan  KPR Syariah adalah memperhatikan aspek legalitas rumah yang akan dibeli, pastikan rumah yang dibeli sudah bersertipikat tersendiri dan tidak bermasalah,  bukti-bukti pembayaran PBB dan juga ada IMB nya. Aman dari penggusuran atau pemotongan lahan dan tidak bersengketa atau bermasalah.

Selamat Mengajukan KPR ke Bank Syariah,

Salam


Anda Membutuhkan KPR Syariahm Bank Muamalat Indonesia ? Hub Alihozi Praktisi Bank Muamalat Indonesia SMS Hp: 0812-1249-001 email ali.hozi@yahoo.co.id 

06 Mei 2010

Mencegah Kegagalan Bayar Pasca Pengambilan KPR Syariah

By : Alihozi

Dalam beberapa artikel tulisan yg lalu, saya selalu menyarankan kepada  para keluarga atau perusahaan yang ingin mengambil KPR untuk rumah , apartemen, ruko dan rukan pilihlah KPR Bank Syariah yang bebas dari fluktuasi suku bunga pasar untuk meminimalisir tingkat kegagalan bayar KPR dan juga agar bisa merencanakan keuangan keluarga dengan lebih baik.

Walaupun begitu dengan KPR Syariah bukan berarti bayangan terjadinya kegagalan bayar tidak ada, tetap saja kemungkinan gagal bayar pada KPR Syariah bisa saja terjadi maka perlu antisipasi untuk mencegahnya.

Berikut ini penulis akan mencoba sharing tentang bagaimana caranya mencegah kegagalan bayar pasca pengambilan KPR Syariah agar keluarga yang mengambil KPR Syariah tidak mengalami kegagalan dalam melunasi angsuran KPR Syariah yang masih berjalan, dengan mengambil sebuah contoh.

“Alkisah ada sebuah keluarga yaitu keluarga SN yang mengambil KPR Syariah di sebuah bank syariah ternama di Jakarta. SN dan istrinya sengaja mengambil KPR Syariah selama 10 tahun di Bank Syariah dengan harapan bisa memiliki rumah yang sederhana untuk anak-anak mereka dan bisa melunasinya sampai masa akhir perjanjian KPR Syariah tsb.

SN sejak awal mengikuti kaidah angsuran pembiayaan KPR 30-35% saja dari total pendapatan gajinya sesuai ketentuan dari bank syariah yang memberikannya pembiayaanKPR Syariah, sekarang angsuran rumahnya tinggal 4 tahun lagi. Akankah keluarga SN yang bahagia tsb bisa mengalami gagal bayar di KPR nya yang tinggal 4 tahun lagi?

Apabila Diketahui Keluarga SN

1.Biaya hidup saat ini : Rp.15.800.000,-/tahun

2.Penghasilan tetap Rp.3.000.000 x 12 = Rp.36.000.000,- (tidak berubah selama 4tahun)

3.Prediksi inflasi tahunan 7%

4.Cicilan KPR Syariah = Rp.18.000.000,-/tahun (angsuran tetap per tahunnya)

5.Jangka waktu KPR Syariah tinggal 4 tahun dibayar mulai tahun depan

6. Total kebutuhan cicilan KPR Syariah Rp.18.000.000 x 4 = Rp.72.000.000,-

Jawab :

Biaya hidup masa depan = biaya hidup saat ini x (1+prediksi inflasi tahunan) jumlah tahun

Biaya hidup 2 tahun lagi = Rp.15.800.000x 1,07 pangkat 2 = Rp.18.090.000,-

Maka sisa penghasilan setelah dikurangi biaya hidup 2 tahun lagi = Rp.36.000.000-18.090.000= Rp. 17.910.000,-

Dari perhitungan sederhana tsb tampak bahwa sejak tahun ke 2 keluarga SN akan mengalami gagal bayar karena tak mampu menyisihkan uang sebesar cicilan KPR yaitu Rp.18.000.000,-

Untuk mencegah masalah seperti keluarga SN tsb agar tidak terjadi pada nasabah yang lain adalah maka alangkah baiknya mulai dari tahun pertama pengambilan KPR Syariah, selama sisa penghasilan masih lebih besar dari cicilan KPR nasabah mulai menabung menyiapkan diri untuk menutupi kekurangan di masa depan.

Selamat Mencoba,

Salam

Alihozi http://alihozi77.blogspot.com
Jika anda yang membutuhkan konsultasi KPR Syariah atau ingin mengajukan KPR Syariah Bank Muamalat hubungi Alihozi SMS HP:0812-1249-001 email ali.hozi@yahoo.co.id

01 Mei 2010

Untung Dg KPR Syariah Dalam Berinvestasi Property


By : alihozi 

Menjadi praktisi keuangan bank syariah merupakan suatu anugerah buat saya pribadi yg patut saya syukuri karena saya bisa bertemu dg banyak orang dari segala macam profesi yg membutuhkan jasa konsultasi saya untuk memiliki  sebuah property apakah itu rumah tinggal., apartemen, ruko atau rukan melalu KPR Syariah.

Kebanyakan dari mereka yg menggunakan KPR Syariah memiliki sebuah property adalah untuk rumah tinggal, sedikit sekali mereka yg berfikir  memiliki sebuah property adalah untuk berinvestasi, mungkin karena kebanyakan dari mereka adalah yg belum memiliki rumah tinggal sehingga tidak berfikir memiliki rumah untuk berinvestasi.

Sebenarnya memiliki sebuah property itu bisa untuk rumah tinggal sekaligus untuk berinvestasi asalkan dalam memilih sebuah property apakah itu rumah tinggal. ruko atau rukan untuk bisnis adalah yg mempunyai nilai jual yg tinggi di masa  yg akan datang.

Dan sebuah property yg memiliki nilai jual tinggi di masa yg akan datang adalah sebuah property yg memiliki lokasi srategis, bisa masuk mobil, tidak banjir, tidak dekat kuburan dan tidak dekat dg sutet tenggangan tinggi.

Mungkin anda akan mengatakan property yg memiliki lokasi strategis tsb adalah sangat mahal harganya, saya akan jawab tidak juga karena apabila anda selalu berfikir seperti itu anda akan kehilangan sebuah peluang bisnis yg sangat besar yaitu mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan property tsb di masa yg akan datang.

Anda harus lebih sabar dalam memilih property, anda bisa memilih rumah lama (second) yg harganya tidak semahal rumah baru dan bagus dg menggunakan KPR Syariah , lalu. Anda menggunakan sisa uang  anda untuk merenovasi rumah yg lama tsb menjadi seperti baru dan lebih bagus lagi.

InsyaAllah setelah itu anda tawarkan kepada pihak lain harganya akan tinggi dan anda bisa melunasi hutang KPR Syariah anda lebih cepat dan mengambil keuntungan yg besar karena KPR Syariah tidak mengenakan pinalti dari pelunasan dipercepat dan angsurannya yg tidak sensitif terhadap pergerakan tingkat suku bunga.

Selamat Mencoba Berinvestasi Property dg KPR Syariah

Salam

Anda membutuhkan konsultasi atau ingin mengajukan KPR Syariah  Bank Muamalat Indonesia untuk kepemilikan Rumah Tinggal,. Ruko/Rukan bisa kirim email : ali.hozi@yahoo.co.id atau  Hp:021 -92999-803 atau-0812-1249-001