15 Agustus 2008

Pentingnya Bank Syariah Memberdayakan Orang Miskin dengan Dana Zakat , Infaq dan Shodaqah (ZIS)

Oleh : Alihozi

http://Alihozi77.blogspot.com


Pada tulisan saya yang terdahulu yang berjudul “Menjalankan ajaran Islam secara Kaffah di Bank Syariah”, saya menyatakan bahwa bank syariah seharusnya tidak hanya menjalankan system ekonomi syariahnya saja tetapi juga menjalankan hukum- hukum syariah yang lainnya yang ada di Al-Qur’an dan As-Sunnah. Salah satu hukum syariah yang harus dijalankan di bank syariah tsb adalah memungut dan mengelola dana ZIS (Zakat, Infaq dan Shodaqah) yang berasal dari para karyawan, manajemen , pemegang saham dan para nasabah bank syariah.

Dengan dana ZIS tsb bank syariah bisa membuat program-program pemberdayaan orang miskin yang ada di seluruh Indonesia sehingga angka kemiskinan yang ada di negara tercinta ini bisa berkurang dan bank syariahpun semakin dekat dengan hati masyarakat.. Contoh program pemberdayaan orang miskin yang sudah dijalankan oleh salah satu bank syariah terbesar di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI). BMI sejak tahun 2000 telah membentuk lembaga Baitul Maal Muamalat (BMM) yang bertujuan untuk memungut dan mengelola dana ZIS.

Dengan dana ZIS tsb BMM selama ini telah menjalankan program pemberdayaan orang miskin dengan bekerjasama dengan masjid-masjid yang ada di seluruh Indonesia. Yang mana program ini membantu orang miskin yang ingin membuka usaha mandiri namun tidak punya modal usaha karena tidak ada akses pinjaman ke perbankan dan tidak mempunyai jaminan. Oleh BMM orang miskin di berikan pinjaman modal usaha tanpa bunga maupun bagi hasil, BMM hanya meminta pokok pinjamanny saja dengan harapan ke depannya orang miskin yang diberikan pinjaman tsb bisa mandiri sehingga tidak menerima dana zakat lagi tetapi menjadi orang yang mampu mengeluarkan zakat.

Yang menjadi permasalahan sekarang adalah jumlah orang miskin di seluruh Indonesia sangat banyak tidak mungkin pemberdayaan orang miskin hanya dijalankan oleh satu atua dua bank syariah masih banyak orang miskin yang belum dibantu untuk keluar dari kemiskinan. Oleh karena itu yang diperlukan adalah kebersamaan seluruh bank syariah untuk sama-sama memungut dan mengelola dana ZIS. Saya yakin kalau program pengelolaan dana ZIS ini dijalankan dengan professional dan amanah, bukan hanya angka kemiskinan yang berkurang di tanah air tetapi juga Allah ,SWT akan memberikan bank syariah pangsa pasar perbankan nasional yang lebih besar.

Wallahu’alam

Maju Terus Bank Syariah/We Love Bank Syariah

Al-Faqir


Alihozi

http://alihozi77.blogspot.com

KEBUTUHAN MASYARAKAT AKAN JARINGAN BANK SYARIAH YANG LUAS

Oleh : Alihozi
http://alihozi77.blogspot.com

Sebenarnya sudah banyak pendapat dari beberapa kalangan baik dari praktisi, akedemisi dan anggota masyarakat lainnya yang menyatakan pentingnya jaringan bank syariah yang luas agar bisa melayani seluruh lapisan masyarakat .Pada kesempatan kali ini saya hanya ingin menegaskan kembali berdasarkan pengamatan praktek di lapangan bahwa pernyataan tsb memang benar . Untuk mencapai pangsa pasar bank syariah yang lebih besar lagi (saat ini pangsa bank syariah baru sekitar 2% dari pasar perbankan nasional) kebutuhan akan jaringan bank syariah yang luas merupakan suatu hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Saya ambil sebuah contoh yang terjadi di lapangan, Pada saat saya bertugas mensosialisasikan bank syariah di daerah pasar tanah abang saya bertemu dengan para pengusaha/pedagang muslim di sana, banyak diantara mereka yang ingin sekali menggunakan jasa perbankan syariah namun karena keterbatasan jaringan (cabang-cabang) bank syariah di Jabotabek dan di luar daerah mereka mengurungkan niatnya untuk menggunakan jasa bank syariah.

Mereka mengatakan bahwa sebagian besar transaksi keuangan mereka yang milyaran rupiah perbulan justru bukan transaksi tunai tapi transaksi non tunai yang alat pembayarannya memakai uang giral seperti giro dan cek yang mana uang giral tsb mereka dapatkan dari pedagang-pedagang di daerah yang berbelanja dengan mereka dan uang giral tsb jatuh temponya tidak pada saat terjadinya transaksi jual beli tetapi 2 minggu sampai 1 bulan setelah terjadinya transaksi jual beli.

Dan menurut mereka bank yang paling cepat pelayanannya dalam memberikan pelayanan menjadikan uang giral tsb menjadi uang tunai ke rekening mereka (transaksi kiliring) adalah bank-bank konvensional yang jaringannya sudah luas di daerah – daerah. Karena pelayanan yang cepat dari bank konvensional itulah mereka masih menanamkan dananya di bank-bank konvensional sampai saat ini.

Kalau melihat contoh yang saya ceritakan di atas saya menyatakan bahwa suatu yang mustahil pangsa pasar bank syariah bisa menjadi besar kalau jaringan(cabang-cabangnya) di tanah air saja terbatas. Memang diakui bahwa dalam membuka jaringan yang luas baik di Jabotabek dan di daerah-daerah adalah bukan perkara semudah membalikkan telapak tangan karena membutuhkan dana yang tidak sedikit, SDM yang handal , riset ,waktu yang tidak sebentar dan lain-lainnya. Yang saya ingin tegaskan disini adalah perlu adanya perhatian yang lebih serius dari para pemegang saham dan manajemen bank syariah untuk menambah jaringan bank syariah di seluruh Indonesia minimal sudah ada usaha-usaha menuju kearah sana, seperti apa yang telah dilakukan oleh salah satu bank syariah terbesar di tanah air dengan menerbitkan obligasi 300 milyar yang bertujuan untuk memperluas jaringan perbankan syariah di seluruh tanah air.

Maju terus bank syariah /We Love Bank Syariah

Jakarta, 15 Agustus 2008

Al-Faqir


Alihozi

http://alihozi77.blogspot.com

04 Agustus 2008

Menjaga Ikatan Emosional Nasabah Bank Syariah Untuk Memperbesar Pangsa Pasar Bank Syariah

Menjaga Ikatan Emosional Nasabah Bank Syariah
Untuk Memperbesar Pangsa Pasar Bank Syariah

Oleh : Alihozi (Hp:0813- 882- 36405)

http://alihozi77.blogspot.com


Saya teringat akan pertemuan saya pada tahun 2002 dengan seorang ibu separuh baya yang menjadi nasabah bank syariah tempat saya bekerja, orangnya mudah diingat karena memang berpakaiannya berbeda dengan nasabah yang lain. Ia selalu memakai jilbab dan baju yang serba hitam walaupun begitu ia sangat ramah , pernah suatu ketika ia mengatakan kepada saya mengapa ia memilih bank syariah,

“ Pak Ali saya memilih bank syariah untuk tempat saya menabung uang saya karena saya percaya orang-orang yang bekerja di bank syariah ini adalah orang-orang yang amanah dan jujur, walaupun pada krisis moneter & perbankan tahun 1998 suku bunga perbankan mencapai 70% saya tetap memilih bank syariah yang bagi hasilnya jauuuh lebih kecil karena saya yakin uang saya akan aman di bank syariah, waktu itu saya khawatir kalau saya menyimpan di bank konvensional uang saya akan sulit ditarik kembali kalau saya butuhkan dan sekarang pemikiran saya tsb terbukti kan di saat bank-bank konvensional banyak yang harus disuntik dana likuiditas oleh pemerintah melalui bunga obligasi rekap karena mengalami negative spread, bank syariah tidak menerima dana sepeserpun dari pemerintah dan uang saya tetap aman di bank syariah.”

Dari kisah di atas dan kisah – kisah nasabah lain yang terjadi di lapangan tentang mengapa anggota masyarakat memilih bank syariah, saya mengambil kesimpulan bahwa sebagian besar nasabah bank syariah yang loyal adalah orang – orang yang mempunyai ikatan emosional yang kuat dengan bank syariah, bukan hanya karena ikatan emosional agama yakni takut akan bahaya riba tetapi juga karena ikatan emosional percaya kepada orang-orang yang bekerja di bank syariah adalah orang-orang yang amanah dan jujur serta ikatan emosional dengan sebagian orang-orang yang bekerja di bank syariah yang dalam melayani mereka penuh dengan rasa kekeluargaan.

Ikatan-ikatan emosional seperti inilah yang ada dalam masyarakat bisa dijadikan modal besar bagi dunia perbankan syariah untuk mencapai pangsa pasar yang lebih besar karena saat ini pangsa pasar bank syariah baru 2% dari pangsa pasar perbankan nasional. Menurut Dirut salah satu bank konvensional terbesar di Indonesia, bank yang tetap survive saat ini adalah bank yang memiliki nasabah-nasabah yang loyal yakni nasabah yang tidak mudah terpengaruh dengan fluktuasi tingkat suku bunga

Adalah suatu yang mustahil bisa mencapai pangsa pasar yang lebih besar kalau bank-bank syariah yang ada sekarang tidak menjaga ikatan-ikatan emosional masyarakat tsb di atas atau tidak bisa menjaga kepercayaan masyarakat , suatu yang mustahil bank syariah menjadi lebih besar kalau misalnya bank syariah tsb tidak amanah/tidak jujur dalam mengelola dana ummat (masyarakat) atau misalnya dalam pelayanan di bank syariah petugas front linernya hanya duduk-duduk saja (tidak sigap) atau tidak dengan rasa kekeluargaan melayani nasabah bank syariah yang datang.
Tanpa mengesampingkan aspek-aspek lainnya seperti tekhnologi, jaringan dan tingkat bagi hasil yang diberikan bank syariah, saya yakin dengan menjaga ikatan emosional nasabah bank syariah tsb maka pangsa pasar bank syariah akan semakin besar.

Waktu saya bertugas di kawasan bintaro saya pernah diberikan wejangan oleh seorang ulama yang cukup ternama yang kalau tidak salah beliau juga salah satu anggota Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI yang tinggal di daerah bintaro, agar saya sungguh-sungguh (amanah) dalam melayani nasabah bank syariah dan menjadi contoh bagi masyarakat dalam menjalankan ajaran agama Islam, karena menurutnya masyarakat telah menganggap orang-orang yang bekerja di bank syariah adalah ustadz semua, beliau merasa sangat prihatin kalau karyawan bank syariah masih ada yang belum bisa baca Al-Qur’an.

Nasehat ulama tsb sangat berbekas kepada saya sampai saat ini sehingga mendorong saya untuk menulis judul tulisan ini, mudah-mudahan ke depan bank syariah tidak hanya menjalankan system ekonomi syariahnya saja tetapi juga bisa menjaga ikatan-ikatan emosional dalam masyarakat tsb di atas sehingga bank syariah bisa tetap survive dan menjadi lebih besar pangsa pasarnya, dan hal terakhir yang perlu diingat adalah bangsa Indonesia merupakan bangsa yang sebagian besar masyarakatnya lebih mudah tersentuh sisi emosionalnya (Nb:Yang Positif) dibandingkan dengan sisi rasionalnya

Maju terus bank syariah/We love bank syariah

Wallahu’alam
Al-Faqir


Alihozi (Hp:0813- 882- 36405)
http://alihozi77.blogspot.com