27 Maret 2009

Tantangan Profesionalisme Marketing Bank Syariah

Oleh : Alihozi http://alihozi77.blogspot.com


Perkembangan perbankan syariah di tanah air yang semakin cepat pada awal tahun 2009 ini yang ditandai dengan bertambahnya bank umum syariah yang baru dan pembukaan cabang-cabang baru bank syariah yang sudah existing. Hal ini membuat dunia perbankan syariah membutuhkan banyak sekali Sumber Daya Insani yang handal yang tidak hanya memahami atau menguasai konsep dan tekhnik perbankan syariah tetapi juga benar-benar menjalani prinsip – prinsip ekonomi syariah dengan baik pada praktek bank syariah.


Kebutuhan SDI tsb yang agak sulit cepat terpenuhi adalah SDI Bagian Marketing, hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu :

  1. Bagian marketing merupakan bagian yang paling vital bagi bank syariah karena bagian marketinglah yang mencari keuntungan untuk bank syariah melalui penyaluran pembiayaan dan mendapatkan dana pihak ke III. Maka semua bank syariah berlomba berusaha memenuhi kebutuhan SDI Marketing Bank Syariah.
  2. Persaingan marketing bank syariah dengan marketing bank konvensional di lapangan yang semakin ketat.
  3. Keterbatasan SDI Marketing yang berpengalaman, pertambahan jumlah cabang-cabang bank syariah tidak diimbangi dengan bertambahnya jumlah SDI Marketing.
  4. Pendidikan untuk bagian marketing bank syariah cukup memakan waktu yang lama karena sebagian besar yang ikut pendidikan adalah yang baru lulus kuliah (fresh graduate) yang belum mempunyai pengalaman di bagian marketing bank syariah.


Untuk mengatasi masalah ini masing – masing bank syariah mempunyai strategi sendiri, pada umumnya dengan mengadakan program Officer Development Program.(ODP) yang mana pesertanya biasanya terdiri dari :

  1. Fresh Graduate lulusan perguruan tinggi dari berbagai disiplin ilmu
  2. Eks SDI Bank Konvensional
  3. SDI Operasional Bank Syariah


Karena menunggu hasil lulusan ODP tsb cukup lama sekitar 3-6 bulan, maka ada bank syariah yang merekrut SDI Marketing dari SDI Operasional bank syariah non officer. Dan ternyata hasilnya bagus juga tidak kalah dengan lulusan ODP


Berdasarkan pengamatan di lapangan, SDI Marketing bank syariah yang non lulusan ODP yang berhasil bersaing dengan SDI Marketing Bank Syariah hasil ODP adalah SDI yang mempunyai semangat atau kemauan yang kuat untuk meningkatkan harga jual mereka. Masalah nilai jual inilah yang disadari benar oleh para SDI Marketing bank syariah non lulusan ODP. Karena bagi mereka marketing yang professional bukanlah mencari uang tetapi membangun kemampuan untuk mencari uang. Mareka bersedia bekerja dengan gaji berapapun asalkan mereka mendapatkan ilmu yang banyak, pengalaman beragam dan masalah dunia marketing bank syariah yang berbeda setiap saat. Maka tidaklah heran banyak SDI Bank Syariah non lulusan ODP yang setelah benar-benar menguasai dunia marketing bank syariah ia menjadi seorang profesional yang berpenghasilan tinggi.


Berdasarkan uraian saya tsb yang berdasarkan pengamatan di lapangan, bagi para SDI Bank Syariah siapapun orangnya yang belum mendapatkan kesempatan mengikuti program ODP di Bank Syariah tempatnya bekerja, harus terus meningkatkan profesionalismenya di bank syariah khususnya profesionalisme di bagian marketing bank syariah.


Begitu juga bagi SDI Marketing lulusan ODP agar tidak cepat berpuas diri dengan pendidikan yang didapat , tetap harus terus meningkatkan profisonalismenya dengan tetap semangat dan mempunyai kemauan kuat untuk terus belajar dan mendapatkan pengalaman yang beragam di bank syariah sehingga nantinya akan menjadi profesional sejati di bidang marketing bank syariah.


Salam Pecinta Bank Syariah


Alihozi http://alihozi77.blogspot.com

16 Maret 2009

Hatiku Terharu Melihat Para Pecinta Micro Banking Syariah dari BMT

Oleh : Alihozi

http://alihozi77.blogspot.com

Pada tulisan artikel sebelumnya saya menceritakan pertemuan saya dengan seorang Prof ahli Psikologi Islam dan juga ahli Ekonomi Syariah tentang kerjasama Bank Umum Syariah dan BMT untuk membantu masyarakat ekonomi lemah (kecil) agar bisa mengakses pinjaman perbankan. Menurut beliau yang sering menjadi hambatan tidak berkembangnya Lembaga Keuangan Mikro Syariah seperti BMT adalah berangkatnya (niatnya) mendirikan BMT bukan karena untuk benar-benar berjuang membela ekonomi masyarakat kecil, tetapi hanya untuk mencari keuntungan materi untuk pengurus LKMS tsb.

Selanjutnya beliau menceritakan sebuah BMT yang maju pesat yang mana kunci keberhasilannya adalah para pengurusnya yang mempunyai ghirah (semangat) untuk memberdayakan ekonomi masyarakat kecil. Memang harus diakui para pengurus tsb tidak mencari keuntungan dengan mendirikan BMT karena mereka adalah terdiri para pensiunan pegawai yang sudah mapan dalam kehidupan materi.

Yang menjadi inti dari tulisan artikel saya kali ini adalah di negara Indonesia yang kehidupan sekarang ini sudah serba diukur dengan budaya materialisme, ternyata masih ada orang-orang kaya (mampu) yang benar-benar mencintai mikro banking syariah untuk memberdayakan masyarakat ekonomi lemah. Mereka rela tidak mendapatkan gaji, pernah mereka mendapatkan gaji, langsung mereka bagikan kepada para pegawai BMT untuk meningkatkan kinerja atau menambah semangat kerja mereka di BMT Mereka juga rela mengorbankan sebagian hartanya demi kemajuan BMT tsb. Saya benar-benar terharu mendengar cerita beliau ini dan malu belum bisa seperti mereka bisa berbuat sesuatu yang benar-benar bermanfaat buat ummat. Islam.

Pada hari ini saya akan berkunjung ke BMT tsb, ingin segera bertemu dengan para pecinta micro banking syariah yang telah membuat hati ini terharu dan tambah bersemangat. Semoga Allah,SWT meridhai dan menjadikan pertemuan tsb sebagai sumber inspirasi bagi saya untuk terus berjuang ikut membantu BMT tsb sesuai kemampuan dan kapasitas saya sebagai seorang praktisi bank syariah.

Salam Pecinta Ekonomi Syariah

Alihozi http://alihozi77.blogspot.com

15 Maret 2009

Kerjasama Bank Umum Syariah dengan BMT dalam Mengentaskan Kemiskinan

Hari ini, saya berkunjung ke seorang tokoh ahli psikolog islam & juga ahli ekonomi syariah seorang profesor sekaligus dewan pengawas syariah salah satu BMT ternama di daerah Jabotabek. Maksud kunjungan saya adalah untuk bertukar fikiran tentang kerjasama Bank Umum Syariah dengan BMT dalam peranannya mengentaskan kemiskinan.

Hasil diskusi saya dengannya mengingatkan saya akan perkataan ulama besar yaitu Ibnu Qayyum Al-Jauzi tentang arti kata syariah. Menurutnya syariat itu harus membawa kesejahteraan bagi ummat, bukan syariat namanya kalau tidak bisa membawa kesehjateraan. Jadi Bank Umum Syariah tidak bisa mengabaikan begitu saja masyarakat miskin yang ada di negara ini, Bank Umum Syariah bisa bekerjasama dengan BMT agar masyarakat yang tidak mampu bisa mengakses pinjaman perbankan.

Sudah banyak bentuk kerjasama Bank Umum Syariah dengan BMT dalam usahanya mengentaskan kemiskinan. Yang diperlukan sekarang adalah kontinuitas dari bentuk - bentuk kerjasama tsb, tidak hanya setengah-setengah. Contohnya adalah salah satu BMT ternama di Jabotabek, dengan mendapatkan bantuan dari Bank Umum Syariah, sekarang sudah ada 3000 pedagang pasar yang telah menjadi nasabahnya baik penabung atau peminjam.

Mudah-mudahan Ummat Muslim bisa mengejar ketertinggalannya dengan menjalankan syariat islam secara kaffah di negara ini bukan hanya di bidang ekonomi perbankan tetapi juga diseluruh aspek bidang kehidupan lain.

Salam pecinta bank syariah


Alihozi http://alihozi77.blogspot.com