25 Maret 2008

BAHAYA BUNGA BANK (1)

Bahaya Bunga Bank

Oleh : Alihozi (Praktisi)




1. Bunga adalah salah satu faktor penyebab ketidakstabilan dalam perekonomian kapitalis.


Sekarang ini drama subprime mortgage (krisis kredit macet perumahan) di AS yang menyeret perekonomian terbesar dunia ini masih terus berlanjut tanpa ada tanda – tanda berakhir. Apa yang sebenarnya terjadi dengan subprime mortgage loan di AS ?

Pertumbuhan subprime mortgage market di Amerika meningkat dengan cepat mencapai 22% dari total originasi KPR dalam jumlah total sisa pinjaman lebih $650 juta pada akhir tahu2006. Beberapa factor utama meningkatnya pasar. Dari sisi demand, sektor perumahan yang baik selama tahun 2002 – 2005, rendahnya suku bunga KPR & apresiasi harga rumah. Dari sisi suplai, dengan demand yang tinggi dan masih terbukanya peluang usaha, penyalur KPR berbondong – bondong masuk ke pasar ini untuk menawarkan jasanya.

Dengan meningkatnya kompetisi, penyalur KPR bersaing untuk mendapat konsumen dengan menawarkan produk KPR yang cukup bervariasi tanpa mengenal secara mendalam karakteristik risikonya. Hal ini banyak KPR dengan fitur berisiko tinggi yang disetujui untuk konsumen yang tidak layak.

Dengan menurunnya pertumbuhan sector perumahan semenjak awal 2006 yang ditandai dengan menurunnya peningkatan harga rumah dan meningkatnya suku bunga KPR, banyak konsumen KPR di pasar ini yang mengalami kesulitan membayar angsuran dan kemudian dinyatakan gagal bayar. (1)

Pada kasus yang sekarang sedang terjadi di Amerika tsb , merupakan bukti yang membenarkan bahwa perubahan tingkat suku bunga merupakan salah satu faktor penyebab ketidakstabilan dalam perkonomian kapitalis, karena perilaku suku bunga yang tidak bisa diperkirakan (sedemikian mudah berubah) sehingga tidak seorangpun dapat melakukan perencanaan masa depan.

Tingginya tingkat perubahan pada suku bunga telah mengakibatkan ketidak pastian yang besar dalam pasar investasi yang berdampak mendorong para peminjam dan pemberi pinjaman sekaligus dari tujuan pasar utang jangka panjang kepada pasar utang jangka pendek.Apabila suku bunga turun , maka spekulasi pada bursa dan pasar komoditas biasanya meningkatkan harga – harga saham dan komoditas. Hal ini mempersulit usaha memperoleh dana untuk investasi riil jangka panjang karena komitmen dana untuk tujuan – tujuan spekulatif bersifat jangka pendek, sedangkan investasi riil bersifat jangka panjang. (2) Contoh hal ini kita bisa lihat dari gejala commodity bubble yang sedang terjadi pada saat ini yakni perpindahan aliran modal dari sektor keuangan ke bursa komoditas. Pertemuan gubernur bank sentral se- Asia Pasifik ke 43 di Jakarta Maret 2008 menyoroti perpindahan aliran modal dari sektor keuangan ke bursa komoditas, mereka mengkhawatirkan serbuan modal dunia tersebut, yang bisa menjadi pemicu ketidakstabilan global. (3)


Jakarta, 25 Maret 2008


Referensi :

1.WWW.detik finance.com , “Memahami Subprime Mortgage Amerika Serikat”

2. Dr.Umar Chapra, “Sistem Moneter Islam”

3. Koran Tempo 24 Maret 2008, “Aliran Modal ke Komoditas Dikhawatirkan”

4. Koran Kompas 14 Maret 2008, “Bukan lagi saatnya berleha – leha”


Tidak ada komentar: