Pada tulisan saya yang terdahulu yang berjudul “ Bahaya Sistem Bunga dan Kegiatan Spekulatif bagi Ummat Manusia” saya mengatakan bahwa ada sebagian manusia di dunia ini yang terus menerus selalu mengejar materi (harta) sebanyak-banyaknya dengan memakai system bunga dan kegiatan-kegiatan spekulatif yang saat ini telah menimbulkan krisis financial market di Negara AS yang perlahan –lahan mendorong negara adidaya tsb ke jurang kehancuran ekonomi dan yang mereka lakukan tsb telah menyebabkan naiknya harga minyak dan komoditas yang melemahkan daya beli warga dunia (termasuk warga negara Indonesia) .
Sebenarnya siapa golongan manusia yang saya maksud tsb yang selalu terus menerus mengejar materi (harta) sebanyak-banyaknya dengan memakai system bunga dan kegiatan-kegiatan spekulatif dengan mengorbankan orang lain di seluruh dunia ? Tidak lain dan tidak bukan adalah orang-orang Yahudi yang ada di
Beliau (Alm. Buya Hamka) berhasil menyelesaikan Tafser Al-Azhar selama di penjara sebanyak 30 juz. Setelah bebas dari penjara orde lama, beliau tetap gigih memperjuangkan ajaran-ajaran agama Islam di tanah air walaupun mendapat tekanan dari pemerintah orde baru sampai beliau berpulang ke rahmatullah.
© Alihozi 30 September 2008
Dalam tafser Al-Azhar halaman 374, ketika Beliau menafsirkan Surat Al-Baqarah ayat 120 yang artinya kurang lebih :
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka”
Beliau menuliskan bahwa “Yahudi tidak memerlukan orang-orang Islam itu pindah ke agama Yahudi tetapi Yahudi memasukkan pengaruh ajarannya yaitu kehidupan riba (system bunga) kepada Islam dan Nasrani .
Segala kelancaran ekonomi AS ada di tangan Yahudi,. apalagi negeri-negeri Islam termasuk
Dan dalam Tafsir Al-Azhar Surat Al-Baqarah ayat 278 (perintah Allah,SWT untuk meninggalkan riba), beliau juga mengatakan pentingnya ummat Islam untuk memperjuangkan ekonomi syariah yaitu ekonomi yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah dan meninggalkan system ekonomi Yahudi.
Setelah mengetahui bahwa Ulama sekelas Alm.Buya Hamka saja memperingatkan kita akan bahaya system ekonomi Yahudi yang berbasis system bunga dan spekulatif sejak tahun 1960 lewat Tafsir Al-Azhar nya. Dan peringatan Alm.Buya Hamka tsb telah menjadi kenyataan, yaitu kita bangsa Indonesia telah mengalami pahitnya krisis ekonomi dan perbankan tahun 1997-1998 yang efeknya belum hilang sampai sekarang karena memakai system ekonomi Yahudi dan juga sekarang tahun 2008 negara adidaya AS juga mengalami hal yang tidak jauh berbeda dengan mengalami krisis financial market karena memakai system ekonomi Yahudi, Apakah kita sekarang masih akan tetap memakai system ekonomi Yahudi dan tidak segera beralih ke system ekonomi syariah? Jawabannya kembali kepada diri kita masing-masing, tinggal memilih kalau kita sebagai ummat Islam ingin maju , kita harus segera meninggalkan system ekonomi Yahudi dan beralih ke system ekonomi syariah.
Wallahu’alam
Al-Faqir
©Alihozi 03 Oktober 2008
Http://Alihozi77.blogspot.com
2 komentar:
kang, gmana dg uang kertas? bukankah uang kertas jg sistem yg dibuat oleh Yahudi. Pdhl islam py sistem ekonominya sndiri, dlu menggunakan dinar-dirham dlm bertransaksi bukan dollar atau rupiah yg nilainya semu. akar masalah ekonomi, saya pikir jg berasal dari uang kertas.
terimakasih mas atas komentarnya, benar mas uang kertas juga merupakan akar dari masalah ekonomi saat ini, oleh karena itu saya mengajak seluruh ummat muslim untuk memperjuangkan pemakaian dinar dan dirham.
Alihozi
Posting Komentar