27 Agustus 2009

Memanfaatkan Uang/Harta Dalam Ekonomi Islam


By : Alihozi

Pada suatu riwayat, di zaman Imam Zainal Abidin (cicit Rasulullah) masih hidup di kota madinah , masyarakat miskin kota madinah setiap hari selalu dikejutkan dengan adanya bahan pangan di pintu-pintu rumahnya tanpa tahu siapa pengirimnya.

Hal itu terjadi sampai Imam Zainal Abidin wafat, pada saat jenazah sang Imam dimandikan tampak terlihat luka bekas goresan memanggul karung di punggungnya melihat hal itu masyarakat kota madinah jadi mengetahui kalau yang melakukan pembagian bahan pangan setiap hari kepada orang-orang miskin selama ini adalah Imam Zainal Abidin. Dan selanjutnya terbukti setelah sang Imam wafat setiap pagi tidak ada lagi bahan pangan di pintu-pintu rumah orang-orang miskin tsb.


Kisah di atas merupakan hanya sebagian kecil dari kisah-kisah keteladanan dalam ajaran Islam bagaimana ummat muslim seharusnya memanfaatkan uang/harta kekayaan selain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari agar mendapatkan keridhaan Allah,SWT. Firman Allah,SWT dalam Al-Qur’an:

“ Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidakpula mereka bersedih hati”. (Qs:2:.274)


Dalam pandangan Islam kekayaan materi dan peningkatannya merupakan suatu tujuan penting namun bukan menjadi tujuan akhir hidup di dunia, melainkan sekedar tujuan antara yakni sebagai sarana meraih keridahaan Allah,SWT dunia dan akhirat. Banyak ummat manusia yang mengaku muslim sekarang ini terjebak pada kapitalisme yang menjadikan kekayaan materi dan peningkatannya merupakan tujuan utama dalam hidupnya agar dengan kekayaan tsb ia bisa membanggakannya kepada masyarakat di sekitarnya.


Ia begitu disibukkan untuk selalu menumpuk kekayaannya tsb setiap hari sampai melupakan kewajibannya untuk mengeluarkan zakat dan sedekah atau mengeluarkan untuk jihad fisabilillah sehingga kekayaan materi yang dimilikinya tsb menjadi puncak dan sumber utama dari setiap kesalahan dan perbuatan dosa. Dan pada akhirnya ia menjadi budak dari hartanya bukan sebagi tuan bagi hartanya. Keadaan inilah yang menjauhkan manusia dari Tuhannya Yang Maha Kuasa dan dikhawatirkan bisa meninggal dalam keadaan Suul Khatimah (keluar dari agama Islam). Na’uzubillah.


Padahal Allah,SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an:

“ Hai orang-orang yang beriman janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka itulah orang-orang yang rugi.”

“ Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang diantara kamu, lalu ia berkata: “ Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan kematianku sampai watu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh”

“ Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan kematian seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Qs : 63: 9-

11)


Walaupun sekarang ini banyak ummat muslim yang menjadikan kekayaan materi dan peningkatannya menjadi tujuan hidup utamanya, juga masih banyak ummat muslim yang menjadikan kekayaan materi dan peningkatannya hanya menjadi tujuan antara bukan tujuan utama yaitu selain untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari dengan penuh keikhlasan sering menolong orang-orang yang kesusahan dan menolong agama Allah dengan sering membantu kegiatan – kegiatan keagamaan ummat muslim.


Sebagai penutup tulisan artikel ini berikut ini kisah nyata salah seorang muslimah yang menjadikan kekayaan materi sebagai tujuan antara untuk meraih keridhaan Allah,SWT sehingga ia sering mendapatkan pertolongan dari Allah,SWT ketika ia dalam kesulitan hidup di dunia ini. yang penulis saksikan sendiri :


Ada seorang Ibu Muslimah yang cukup kaya yang wawasan ilmu agama Islamnya hanya biasa-biasa saja tapi ia benar-benar mempraktekkan ajaran Islam khususnya dalam hal bersedekah dan membantu orang lain dalam kesusahan baik yang masih ada hubungan saudara dekat atau tidak. Tiba datanglah saat ia mendapatkan rezeki untuk pergi haji ke kota suci yang dibiayai oleh anaknya. Di kota suci seluruh teman-teman sekamarnya pada sakit batuk hanya ia yang tidak sakit.


Pada saat shalat di masjid nabawi ia terbawa oleh arus manusia yang begitu banyak tanpa disadarinya tas yang memuat paspornya hilang di masjid tsb. Bukan main bingung dan sedihnya ia setelah mengetahui tas dan paspornya hilang di masjid tsb, ketika ia sedang bersedih tsb tiba-tiba datang orang asing berambut bule dengan berbahasa Inggris mengantarkan tas berikut paspornya yang hilang tsb. Alangkah senangnya ia mendapatkan kembali tas dan paspornya tsb .”


Saya mengatakan kepada adiknya bahwa apa yang terjadi pada kakaknya tsb adalah karena perbuatan-perbuatannya yang baik yang selalu menolong orang lain yang kesusahan di tanah air.


Wallahua’lam

Salam


Alihozi http://alihozi77.blogspot.com

Bagi yang berminat mengajukan KPR Syariah bisa menghubungi Ali Hp:0813-882-364-05 atau email ali.hozi@yahoo.co.id

Tidak ada komentar: