23 Juli 2008

Pentingnya Perencanaan Keuangan Keluarga Yang Bebas Bunga

Oleh : Alihozi

http://Alihozi77.blogspot.com


Saya mempunyai teman dekat sejak dari bangku sekolah SLTP lulusan STAN yang sekarang tugas di Kantor Pajak tepatnya di KPP PBB Gambir, ia menghubungi saya mengeluhkan kenaikan angsuran KPR Konvensionalnya dari Rp.1.000.000,- menjadi Rp.1.500.000,- per bulannya dan saya juga mendapat email dari salah satu nasabah KPR konvensional yakni seorang pegawai BUMN yang juga mengeluhkan hal yang sama suku bunga KPR nya mengalami kenaikan dari 6% menjadi 13% per tahun padahal ia menjalani KPR tsb baru satu tahun. Sifat fluktuasi tingkat suku bunga yang memang sulit diprediksikan tsb membuat kedua orang ini mau tidak mau harus mengalokasikan kembali sebagian pendapatannya untuk membayar angsuran KPR nya yang tentu saja amat memberatkan bagi mereka .

Untuk mengatasi masalah tsb dalam sebuah keluarga diperlukan perencanaan keuangan yang bebas bunga, khususnya bagi keluarga yang mengandalkan pendapatannya dari gaji tetap setiap bulannya. Sebuah perencanaan keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran yang bebas dari bunga yakni perencanaan keuangan yang lalulintas transaksi keuangannya memakai system perbankan syariah. Dengan memakai system perbankan syariah sebuah keluarga bisa membuat perencanaan keuangan yang lebih pasti dibandingkan dengan memakai system bunga.

Misalnya untuk pembayaran angsuran KPR bila memakai system KPR syariah dari awal jumlah angsuran yang harus dibayar sampai selesainya masa perjanjian KPR syariah sudah dapat diketahui karena jumlah angsuran KPR syariah cenderung tetap setiap tahunnya, sehingga keluarga yang memakai KPR syariah bisa tenang tanpa memikirkan kenaikan angsuran KPR setiap tahunnya dan bisa membagi pos-pos pengeluaran keluarga lainnya tanpa merubah secara mendadak pos-pos pengeluaran keluarga tsb karena bebas dari fluktuasi tingkat suku bunga.

Coba bandingkan apabila sebuah keluarga dengan pendapatannya dari gaji tetap yang merencanakan keuangan dengan system bunga, semua pos-pos pengeluaran keluarga yang sudah direncanakan termasuk untuk pembayaran angsuran KPR dengan system bunga, karena adanya kenaikan tingkat suku bunga secara tiba-tiba maka otomatis keluarga tsb akan merubah kembali semua pos-pos pengeluaran dengan mengorbankan pos pengeluaran lain untuk menutupi kenaikan pembayaran angsuran KPR dengan system bunga.

Bagaimana apabila keluarga tsb suatu saat tidak ada pos pengeluaran lain yang bisa dikorbankan lagi untuk membayar angsuran KPR dengan system bunga tsb ? maka dapat dipastikan akan terjadi kemacetan pembayaran angsuran KPR dengan system bunga tsb.

Wallahu’alam

Al-Faqir

Alihozi

http://alihozi77.blogspot.com

Tidak ada komentar: