26 April 2008

SYSTEM EKONOMI ISLAM DAN YAHUDI


(MENURUT FAKTA SEJARAH)


Oleh : Alihozi


Pada suatu hari kira – kira tahun 2002 orang tua saya kedatangan tamu usianya sekitar 45 tahun, dia adalah mantan tahanan politik jaman orde baru, ia ditahan sekitar tahun 80-an karena sikap kritisnya terhadap pemerintahan orde baru. dia baru dibebaskan dari penjara setelah era reformasi saat Gus Dur menjadi presiden. Setelah berbicara banyak dengan orang tua saya, dia mengajak saya untuk shalat magrib jamaah di mushola di dekat rumah saya. Sepanjang perjalanan ke mushola terjadi percakapan antara saya dengan dia,

“Kamu sekarang kerja di mana , ozi ? Tanya dia dengan hanya menyebut nama belakang saya saja.

Sekarang saya bekerja di bank syariah Om..” Jawab saya sambil memperhatikan dia secara seksama.

“Bagus sekali itu, yang terpenting kamu harus bekerja dengan jujur karena jaman sekarang ini sangat sulit sekali mencari orang jujur, dulu waktu saya masih bekerja di bea dan cukai saya sampai bermusuhan dengan teman karena memperebutkan anak buah yang jujur “ pesan dia kepada saya.

“Insya Allah, Om saya akan berusaha menjalankannya “ jawab saya.

Setelah selesai Shalat Magrib , orang tua saya menyuruh saya untuk mengantarkan pulang tamu tsb dengan motor sampai di halte bus yang menuju terminal kampung melayu. Sepanjang perjalanan menuju halte bus dia banyak menanyakan tentang saya dan keluarga saya, tetapi yang paling menarik adalah ketika dia berbicara mengenai system ekomomi islam

“Hozi, kamu tahu tidak kenapa orang yahudi itu sangat membenci Islam?

“Tidak tahu Om”, jawab saya singkat karena saya harus memperhatikan jalan agar tidak menabrak orang.

“Orang yahudi membenci islam karena ajaran islam yang melarang riba dan menggantinya dengan system bagi hasil (mudharabah/musyarakah) dan system jual beli (murabahah), dengan system ekonomi islam tsb eksistensi ekonomi orang – orang yahudi yang memakai system riba terancam.” Dia menjelaskan kepada saya dengan penuh semangat.

Sayangnya sebelum dia melanjutkan penjelasannya, kami sudah sampai di halte bus yang dituju dan dia langsung naik bus jurusan kampung melayu.

Pada waktu malam tanggal 24 April 2008 ketika saya berfikir tentang judul apalagi yang akan saya tulis di blog saya , tiba – tiba saya teringat pertemuan saya dengan orang yang pernah mengunjungi orang tua saya tsb, saya memutuskan untuk menulis judul SYSTEM EKONOMI ISLAM DAN YAHUDI , saya mencari bahan – bahan yang ada kaitannya dengan orang yahudi membenci islam karena salah satu faktornya adalah system ekonomi islam seperti apa yang disampaikan tamu orang tua saya tsb. Awalnya saya menemui kesulitan karena di buku – buku tarikh (sejarah islam) karya Muhammad Haekal dari Masa Nabi Muhammad sampai Masa 4 Kahlifah tidak saya temukan alasan mengapa yahudi membenci islam karena factor system ekonomi islam , di buku – buku sejarah hanya menceritakan tentang intrik – intrik orang yahudi untuk mengahancurkan islam.

Pada akhirnya saya menemukan sebuah buku karya Dr.Fuad Moh.Fachrudin yang berjudul “Riba pada Bank, Koperasi dan Perseroan” , beliau (Dr.Fachrudin) menceritakan bahwa sebelum ajaran islam hadir kedaulatan system riba telah berkuasa dan dunia waktu itu dibawah pimpinan peradaban Yahudi. Apa yang terjadi, orang mengusir Yahudi dimana mereka berada. Dan akhirnya tatkala Islam lahir, penantang dan pembangkangnya yang pertama adalah orang Yahudi, sehingga terjadi bentrokkan panas antara mereka dengan Islam selama ratusan tahun.(1)

Berawal dari kota madinah yang pasarnya didominasi oleh Yahudi , begitu Nabi Muhammad datang ke kota madinah Rasulullah, SAW membuat pasar yang menandingi pasarnya orang – orang yahudi, sehingga orang – orang yahudi merasa terancam perekonomiannya. Lalu mereka (orang – orang yahudi )mulai melakukan intrik – intrik untuk menghancurkan islam dan Rasulullah, SAW yang tejadi puncaknya adalah mereka menghasut seluruh kabilah arab untuk memerangi ummat islam maka terjadilah perang khandaq (parit). Setelah terjadi perang khandaq tsb, Rasulullah, SAW dan para sahabat memerangi orang – orang yahudi yang telah menghasut para kabilah arab, maka meletuslah perang khaibar, Rasulullah, SAW dan sahabat berhasil mengusir orang – orang yahudi dari khaibar dan berakhirlah kekuasaan yahudi di jazirah arab.(2)

Kemudian hari ternyata orang – orang yahudi menyimpan dendam dengan masih melakukan intrik – intrik terhadap ummat islam dengan mengadu domba ummat islam yaitu pada jaman khalifah Usman ibnu Affan yang mengakibatkan terbunuhnya sang khalifah dan juga jaman khalifah Ali bin Abi Thalib karena intrik – intrik orang yahudi terjadi perang saudara antara khalifah Ali bin Abi Thalib dengan sahabat Rasulullah yang lain sampai terbunuhnya Khalifah Ali bin Abi Thalib sendiri. (4) .

Selanjutnya kedaulatan ekonomi orang Yahudi di seluruh dunia terus menerus akan menentang dan menyerang peradaban ummat Islam, sampai Ummat Islam tunduk di bawah kedaulatan perekonomian mereka. Mereka (Yahudi) sadar akan hal ini karena Allah, SWT telah memeperingatkan seluruh manusia bahwa siapa yang tidak mau meninggalkan riba, bersiaplah untuk berperang dengan Allah dan Rasul..

System riba yang sekarang ini, adalah dari golongan Yahudi. Sifat orang Yahudi terhadap agama dan kemerdekaan beragama sudah nyata dalam sejarah. Mereka hendak menguasai seluruh dunia dengan system ekonominya itu. Dan karena manusia kurang sadar atau tidak mau sadar sekarang manusia pada umumnya sudah terjebak dalam perekonomian ala Yahudi, dan kalau hendak melepaskan diri adalah sukar dan payah sekali. Mereka ini terdiri dari golongan manusia yang memberikan hak kekuasaan (Imperialisme) kepada modal (kapitalisme), dalam arti yang tidak terbatas. Banyak sekali yang membenci dan menentang imperialisme dan kapitalisme tetapi dalam soal ekonomi ini tidak menolak atau pura – pura tidak menolak.(1)


Sumber referensi :

  1. Dr.Fuad Moh. Fachrudin : “Riba dalam Bank, Koperasi dan Perseroan”

  2. Dr.Muhammad Husain Haekal :”Muhammad”

  3. Dr.Muhammad Husain Haekal :”Umar Ibnul Khatab”

  4. Ali Audah :”Ali Bin Abi Thalib”

25 April 2008

Al.Faqir


Alihozi.blogspot.com


Tidak ada komentar: